Persiapan menjadi orang tua

Persiapan Menjadi Orang Tua 
1.       Kehamilan dan peran sebagai orang tua dapat dianggap sebagai masa transisi atau peralihan
2.      Terlihat adanya peralihan yang sangat besar akibat kelahiran dan peran yang baru, serta ketidak pastian yang terjadi sampai peran yang baru ini dapat disatukan dengan anggota keluarga yang baru.
Untuk pasangan baru, kehamilan merupakan kondisi perubahan dari masa anak menjadi orang tua, dan apabila kehamilan berakhir maka akan bertambah tanggung jawab keluarga.
Suami akan mengalami perubahan menjadi orang tua, seperti bertambahnya tanggung jawab. Selama periode prenatal, ibu ialah satu-satunya pihak yang membentuk lingkungan tempat janin tumbuh dan berkembang.
Reaksi pertama seorang pria ketika mengetahui dirinya akan menjadi seorang ayah maka timbulnya kebanggaan atas kemampuannya mempunyai keturunan bercampur dan keprihatinan akan persiapannya menjadi seorang ayah dan pencari nafkah untuk keluarganya. Seorang calon ayah mungkin akan sangat memperhatikan keadaan ibu yang sedang hamil dan menghindari seks karena takut akan mencederai bayinya. Disamping respon yang diperhatikannya, seorang ayah perlu dapat memahami keadaan ini dan menerimanya.
Steele dan Pollack (1968) menyatakan bahwa menjadi orang tua merupakan proses yang terdiri dari dua komponen. Komponen pertama, bersifat praktis dan mekanis, melibatkan keterampilan kognitif dan motorik. Komponen kedua, bersifat emosional, melibabkan keterampilan kognetif dan efektif. Kedua componen ini penting untuk perkembangan dan keberadaan bayi.
3.       Keterampilan Kognitif – Motorik
Dalam proses ini orang tua melibatkan aktifitas perawatan anak, seperti memberi makan, menjaganya dari bahaya, memungkinkannya untuk bisa bergerak. Kemampuan ini dipengaruhi oleh pengalaman pribadinya dan budayanya. Banyak orang tua harus belajar  untuk melakukan tugas ini dan proses belajar ini mungkin sukar bagi mereka.  Akan tetapi, hampir semua orang tua memiliki keinginan untuk belajar  dan dibantu dukungan orang lain menjadi terbiasa dengan aktifitas merawat anak.
4.      Keterampilan Kognitif-Efektif
Komponen psikologis menjadi orang tua, sifat keibuan atau kebapakkan tampaknya berakar dari pengalaman orang tua dimasa kecil saat mengalami dan menerima kasih sayang dari ibunya.  Dalam hal ini orang tua bisa dikatakan mewarisi kemampuan untuk menunjukkan perhatian dan kelembutan. Keterampilan kognitif-efektif menjadi oarang tua ini meliputi sikap yang lembut, waspada dan memberi perhatian lepada bayinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar